Si Belang |
Aku kehilangan lagi untuk yang kesekian kalinya. Kali ini (beberapa saat yang lalu) aku kehilangan anak kucing yang mirip si Belang (Ballang dalam bahasa Mandar).
Sewaktu berada di Makassar, aku dapat kabar bahwa si Belang ditabrak truk dan mati. Yang mengubur kucing itu katanya tetangga depan rumah.
Waktu itu aku tidak begitu sedih. Mungkin karena aku tidak melihatnya dengan kedua mataku sendiri. Tapi, tadi waktu melihat si anak kucing terbaring lemah tak berdaya dan kakakku yang baik hati berusaha memberinya minum, aku teringat si Belang dan seketika merasa sedih.
Meskipun aku baru tinggal di kampung lagi dan belum terlalu akrab dengannya, aku tetap bersedih saat kehilangan kucing itu. Namun, aku harus ikhlas melepasnya. Mungkin memang ini jalan yang terbaik.
Kucing belang yang imut. Mohon maafkan keponakan gantengku yang telah memandikanmu sehingga engkau jadi kedinginan dan harus menghembuskan napas terakhir.
Ia begitu menyayangimu. Ketika kamu terjatuh ke dalam got dan badanmu jadi kotor, ia memandikanmu (entah bagaimana caranya memandikanmu?). Dia hanya anak kecil yang belum banyak tahu tentang ini dan itu.
Selamat jalan kucing yang imut. Sampaikan salam sayangku pada si Belang ya!
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung dan membaca tulisan di Sitti Taslimah.