Langsung ke konten utama

Pegawai Negeri Sipil

Inilah kali pertama aku menulis saat suasana hatiku sedang tidak baik alias sedang emosi, emosi yang sangat membara sampai ingin meledak rasanya. Mungkin akan terkesan sangat kasar, tapi aku sengaja ingin menunjukkan bahwa seperti inilah Sitti Taslimah bila sedang marah. 

Sejak bulan lalu ada satu hal yang terasa sedikit menggangguku dan hari ini adalah puncaknya dan aku rasa tidak bisa berkompromi lagi dengan rasa itu. Aku benar-benar jengkel, tidak suka, dan ingin berteriak sekeras-kerasnya. Aku tidak mau dan aku tidak suka dipaksa.

Ooo… pembaca mungkin heran, apa sih masalahnya? Mungkin terdengar sepele tapi bagiku tidak sama sekali. Ini adalah masalah serius!


Ada pendaftaran CPNS di Mamuju, Sulawesi Barat dan ada banyak yang akan diterima untuk jurusanku. Beberapa kerabat menghubungiku, menyarankan dan memintaku untuk mendaftar. Ada yang sms dan banyak pula yang menelpon. Aku sudah menjelaskan kalau aku tidak bisa ikut dengan alasan sudah terikat kontrak kerja di tempat kerjaku yang sekarang, juga karena tidak bisa meninggalkan anak-anakku begitu saja. Beberapa mengerti, mungkin mencoba mengerti, tapi beberapa tetap menginginkan aku mendaftar dengan alasan ada koneksi di sana. Alasan yang menjadi penyebab utama aku tidak ingin menuruti permintaan mereka.

Aku ingin menjelaskan terlebih dahulu kalau aku bekerja sebagai seorang terapis di salah satu Sekolah bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Kami bekerja tidak seperti guru-guru lainnya walaupun kami bekerja di lingkungan Sekolah. Kami mengajar anak dengan cara empat mata (satu guru satu anak). Mengapa seperti itu? Karena mereka diberi layanan yang berbeda disesuaikan dengan tingkat kebutuhan khusus mereka. Orang yang hidup di kota besar yang banyak Klinik atau Sekolah Berkebutuhan Khususnya akan mengerti dengan kondisi seperti ini tapi orang-orang di sekitarku khususnya keluargaku sepertinya belum mengerti walaupun aku sudah menjelaskannya berkali-kali.

Jumlah terapis saat ini di tempatku bisa dibilang cukup. Tapi, bila salah satu di antara kami ada yang sakit atau izin, maka kegiatan terapi akan berlangsung secara klasikal. Anak yang harusnya dilayani individual akan diberi layanan klasikal karena kekurangan terapis. Coba Anda bayangkan anak Hiperaktif diklasikalkan dengan anak Autis? Sangat sedikit kemungkinan proses belajar mengajar hari itu dikatakan efektif. Belum lagi kalau salah satu di antara mereka ada yang tantrum karena bad mood atau bahkan terapisnya yang lagi bad mood. Perlu kesabaran ekstra dan pikiran yang jernih untuk menghadapi itu semua.

Dua paragraf penjelasan di atas adalah alasan pertamaku menolak untuk mendaftar CPNS. Bila aku meninggalkan Sorowako untuk mengurus beberapa keperluan pendaftaran sampai pelaksanaan ujian, yang tidak tahu membutuhkan waktu berapa lama? Bagaimana dengan kondisi anak-anak yang aku tinggalkan? Bertanggung jawabkah aku terhadap pekerjaanku?

Dua. Sekarang aku sudah punya pekerjaan walaupun hanya sebagai karyawan swasta. Apa PNS lebih baik dari pekerjaanku yang sekarang? Menurut orang tua dan kerabatku “iya”, tapi menurutku tidak. Aku sangat menyukai pekerjaanku yang sekarang dan belum ingin meninggalkannya. Dan menurutku, jatah yang banyak itu harusnya didapatkan oleh mereka yang sudah bertahun-tahun menjadi pegawai honorer dan sampai sekarang belum terangkat jadi PNS.

Tiga. Salah seorang kerabatku bilang kalau di sana ada koneksi yang mungkin bisa memuluskan perjalananku untuk lolos menjadi PNS. Inilah hal yang sangat tidak aku sukai. Bukankah itu termasuk KKN? Dan sedihnya lagi yang mengatakan itu adalah kerabatku sendiri. Jika aku menyetujuinya, itu artinya kami melakukan dosa secara berjamaah.

Aku bukanlah wanita muslimah meski namaku Sitti Taslimah. Aku bahkan sangat jauh dari kategori itu. Dan oleh karena itu aku tidak mau menambah daftar dosaku yang sudah amat sangat banyak dan besar, apalagi dengan melibatkan banyak orang sekaligus. Dosaku yang sekarang saja belum tentu diampuni oleh-Nya walaupun Ia Maha Pengampun Dosa. Haruskah aku menambah dosa lagi?

Empat. Aku hidup dan dibesarkan di keluarga yang pekerjaannya dominan seorang PNS. Aku telah melihat banyak kelebihan dan kekurangan menjadi seorang PNS. Aku tidak mengatakan kalau pekerjaanku yang sekarang lebih baik daripada menjadi Guru PNS dan pekerjaaanku tidak ada kekurangannya. Karena semua pekerjaan halal itu baik, baik itu jadi pedagang, petani, nelayan, PNS maupun karyawan swasta. Akan menjadi tidak baik bila orang yang melakukan pekerjaan itu, melakukannya dengan cara yang tidak baik dan benar.

Orang-orang di kampungku beranggapan bahwa PNS adalah segala-galanya. Tidak ada pekerjaan yang paling bergengsi selain menjadi PNS. Aku ingin merubah pandangan yang keliru tersebut. Aku ingin menunjukkan bahwa PNS bukanlah satu-satunya yang terbaik dan berhentilah mengajarkan kepada generasi baru saat ini bahwa PNS adalah segala-galanya. Karena dengan anggapan seperti itu, orang-orang di kampungku berlomba-lomba untuk menjadi PNS dan tidak sedikit yang menggunakan jalur yang salah untuk bisa sampai ke sana. Aku tidak perlu menyebutkan cara apa yang mereka tempuh, aku yakin pembaca pasti sudah tahu itu.

Sekali lagi aku bukan orang suci atau sok suci. Aku hanya tidak ingin menambah daftar dosaku yang sudah amat sangat banyak. Karena jaman sekarang hanya segelintir orang yang lolos jadi PNS bila masuknya lewat pintu (sesuai prosedur). Maaf sebesar-besarnya bila tulisanku ini melukai hati banyak orang. Tapi itulah kenyataan yang aku lihat dan aku dengar dengan mata dan telingaku sendiri.

Untuk Kama’ dan Tante yang mungkin juga menginginkan aku mendaftar CPNS tapi belum sempat mengatakannya langsung kepadaku, mohon maafkanlah anakmu ini karena tidak bisa memenuhi permintaan kalian.

Untuk semua kerabat yang memberitahukan tentang pendaftaran tersebut, tugas kalian hanya memberitahukan tentang itu, keputusan ikut atau tidak sepenuhnya di tanganku. Terima kasih sebesar-besarnya untuk semua itu. Semoga Tuhan membuat kalian semua sukses dunia akhirat. Aamiin.

Untuk kerabat yang meminta aku mendaftar dan bahkan menurutku sedikit memaksa, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena tulisan ini pasti sangat menyinggung perasaan kalian. Aku tahu kalian sangat menyayangiku dan ingin yang terbaik untukku. Tapi izinkanlah aku menentukan pilihanku sendiri. Dan mari kita memperbaiki niat kita. Semoga Tuhan membuat kalian sekeluarga juga sukses dunia dan akhirat. Aamiin.

Tuhan, mohon tetapkanlah hati ini untuk selalu melakukan yang baik dan benar sesuai tuntunan-Mu bukan sesuai menurutku dan menurut sesama manusia. Aamiin ya Rabb.

Komentar

Posting Populer

Angka Cantik (3)

Jumat, 2 Februari 2018 lalu aku dapat angka cantik pesanan mas Hujan Bulan Juni, yaitu 11.11. Tapi sebenarnya ada unsur kesengajaan di dalamnya, makanya aku anggap itu tidak berhasil.

Milo dan Kenangan

Beberapa malam yang lalu, saat aku nonton TV sambil makan Milo, aku dapat ide untuk menulis tentang Milo di sini. Makanya jadi deh tulisan tentang Milo dan Kenangan ini.

Oktabumin

Semalam, ketika lagi nungguin sinetron kesukaanku tayang, Catatan Harian Aisha di RCTI, ada orang yang ketuk-ketuk pagar dengan gembok. Aku pun keluar melihat siapa yang datang. Ternyata kurir JNE yang ngantar paket untukku.