Langsung ke konten utama

Surah Al-Baqarah Ayat 18


Ada apa sih dengan surah Al-Baqarah ayat 18? Kok tumben ya judul tulisanku kali ini jadi islami banget? Mimpi apa aku semalam? Hehehe.... 😄😁😀

Ayat ini amat sangat berkesan untukku karena ada cerita lucu di dalamnya. Dulu, saat kami sekeluarga berkumpul bersama, kadang cerita ini diungkit kembali dan akhirnya kami semua tertawa bersama.

Sewaktu SD dulu aku sukkkaaa banget mandi dan mencuci di sungai. Kadang sebelum mandi atau setelah mencuci, aku dan teman-temanku bermain pasir bersama, mencari ikan, kepiting atau udang yang ada di balik bebatuan. Sungguh indah kenangan itu, ingin rasanya kembali kecil lagi, hehehe.

Tidak tahu bagaimana awalnya guru ngaji saya memberitahukan kepada kami murid-muridnya tentang surah Al-Baqarah ayat 18 ini. Kata beliau, agar tidak diganggu buaya saat ke sungai, maka sebelum kita turun ke sungai yang harus melewati 20 lebih anak tangga, kita harus membaca sebagian ayat tersebut,
"summun bukmun 'umyun fahum" dan sebelum pulang, kita baca lagi potongan ayat terakhirnya "la yarji'un".

Kata guru ngajiku, potongan ayat pertama akan membuat mulut buaya tertutup rapat dan tidak bisa terbuka. Lalu potongan ayat terakhir akan membuat buaya kembali seperti sedia kala.

Sejak diberitahu tentang ayat itu, maka setiap kali aku ke sungai untuk mandi ataupun mencuci, aku selalu membaca ayat itu sehingga meskipun aku hanya sendirian di sungai, aku tidak merasa takut.

Suatu ketika aku lupa membaca potongan terakhir ayat tersebut dan baru mengingatnya malam hari. Aku jadi gundah gulana dibuatnya. Di satu sisi, aku tidak mungkin ke sungai lagi malam-malam begitu karena takut. Sementara di sisi lain aku kasihan sekaligus takut juga sama buaya-buaya penghuni sungai. Kasihan karena mereka tidak bisa membuka mulutnya dan takut mereka jadi marah dan dendam padaku.

Keesokan harinya, setelah mandi dan sarapan, sebelum berangkat sekolah akupun buru-buru ke sungai untuk membaca potongan ayat terakhir. Soalnya, aku tidak pernah mandi pagi di sungai kecuali hari libur. Setelah membaca ayat tersebut, perasaanku pun menjadi lega dan berharap si buaya tak marah padaku. Aku juga berjanji dalam hati untuk tidak mengulanginya lagi.

Setelah SMA, kejadian ini saya ceritakan pada Ayah, Ibu dan saudaraku saat kumpul keluarga. Reaksi mereka ya tertawa dan ketika kumpul keluarga lagi kadang cerita tersebut diungkit lagi.

Saat kuliah, ketika mengaji dan membaca ayat tersebut, aku jadi penasaran artinya apa sehingga akupun membaca artinya (biasanya ngaji doang, artinya tidak pernah dibaca). Arti potongan pertama ayat tersebut adalah "mereka tuli, bisu dan buta" dan potongan terakhir artinya "sehingga mereka tidak dapat kembali".

Aku membaca arti ayat itu berulang kali. Mencoba memahami dan menghubungkannya dengan kenangan yang aku alami. Menurutku sedikit tidak nyambung sih, buaya kan tidak bisa bicara, kok jadi bisu ya? Tapi apapun itu, aku ingin berterimakasih pada guru ngajiku karena sudah membuatku lebih berani saat berada di sungai terutama saat lagi sendirian. Terimakasih banyak, pak. Semoga bapak sehat selalu dan panjang umur.

Demikian tulisan saya hari ini, semoga menghibur para pembaca dan sahabat Ima.😃

Salam,
Sitti Taslimah

Komentar

  1. Hahahahah...pagi pagi ketawa deh baca postingannya. Gak nyambung blas deh antara isi ayat dan tujuannnya hihihi....tapi ampuh juga ya buat sugesti supaya gak ketemu buaya hihihi....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mba.
      Untung saja saya beneran nggak pernah ketemu buaya saat sendirian di sungai. Kalau ketemu buaya darat mah pernah, sering malah, hehehe

      Hapus
  2. hahahah...lucu juga yach pengalaman Mbak Taslimah, ada yg lain ngk mbak, please tulis dong...

    BalasHapus
  3. Itu ayat memang benar bisa di pake dari segala hal yg bisa merugikan kita tpi kembali lagi atas ijin kuasa Allah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung dan membaca tulisan di Sitti Taslimah.

Posting Populer

My Friends di Pelita Mandiri Sorowako Tahun 2014

Akhir tahun lalu sampai awal tahun ini ada banyak wajah baru yang menghiasi Pelita Mandiri Sorowako. Dan ada beberapa orang juga yang harus pergi meninggalkan Pelita Mandiri Sorowako. Roda kehidupan selalu berputar, namun apapun itu kita harus jalani dengan penuh suka cita. Buat teman-teman yang sudah tidak di Pelita Mandiri Sorowako lagi, semoga di tempat yang baru kalian semakin sukses dan tidak melupakan kami di sini.

Jangan Menyerah

Lagu yang berjudul Jangan Menyerah dari d'Masiv ini adalah salah satu lagu kesukaan saya. Saya lupa kapan tepatnya mendengar lagu ini untuk yang pertama kalinya. Kalau tidak salah sekitar tahun 2011 lalu.