Langsung ke konten utama

Jendela Pagi

Judulnya kayak puitis gitu ya? Padahal gak ada puitis-puitisnya sama sekali, hahaha.


Ini adalah foto yang aku abadikan beberapa detik yang lalu. Rumah di samping itu rumah mendiang Ibu dan aku sekarang tinggal di rumah belakang, di rumahnya Mama. Wah, udah berhasil panggil Mama ya? Belum, tapi kalau dalam tulisan sudah bisa. Maafkan aku, Mama, karena sampai saat ini belum bisa memanggilmu Mama.

Dari kecil, mungkin sekitar kelas 3 SD, rumah di depan dengan rumah di belakang diberi jembatan penghubung. Ibu dan Mama masih punya hubungan keluarga, jadi dari kecil memang sudah tinggal dekat dengan Mama.

Ibu dan Mama mempunyai nama yang sama. Ibu bernama Sitti Salmah dan Mama bernama Salma. Jadi Ayah pun memanggil Mama dengan sebutan Amma sama seperti beliau memanggil Ibu dulu.


Lanjut ke foto di atas. Rumah yang terlihat di samping jembatan itu adalah rumah "Tetanggaku Idolaku", tapi itu masa lalu. Sekarang dia sudah punya istri dan anak, sedangkan aku masih sendiri, huhuhu..., lebay. Hahahaha....

Hmmmm.... Nulis apa lagi ya? Jadi lupa dan kehabisan kata-kata. Kalau begitu, sampai di sini dulu tulisannya. Kita bertemu lagi di tulisan berikutnya. 😍

Komentar

Posting Populer

Nyamannya Naik Go-Car di Makassar

Sudah seminggu lebih di Makassar dan hampir tiap hari bolak-balik ke RS. Unhas. Untungnya ada Go-Car sehingga perjalanan ke RS. Unhas menjadi lebih nyaman dan lebih murah.

Surah Al-Baqarah Ayat 18

Ada apa sih dengan surah Al-Baqarah ayat 18? Kok tumben ya judul tulisanku kali ini jadi islami banget? Mimpi apa aku semalam? Hehehe.... 😄😁😀

Ekstrak Ikan Gabus

Di kampungku, semua orang yang habis operasi disarankan makan ikan gabus, yang dalam bahasa Mandar disebut Be'do'. Hal itupun terjadi padaku sehabis operasi yang pertama Januari 2016 lalu. Mengapa harus ikan gabus? Karena dengan makan ikan gabus, luka operasi kita bisa lekas sembuh.