Langsung ke konten utama

Hati-hati Saat Ada Panggilan dari Nomor Baru!


Saya adalah orang yang termasuk cuek bila ada panggilan di HP saya yang berasal dari nomor baru. Kecuali bila nomor tersebut memanggil berkali-kali, baru deh saya angkat karena bisa jadi itu adalah telepon penting.

Berhubung HP Nokia kesayangan saya rusak dan semua nomor telepon tersimpan di HP itu, sekarang saya menggunakan HP baru dan kontak yang ada di HP saya hanya beberapa nama saja.

Nah, tadi pagi sekitar pukul 06:02 WITA, ada panggilan masuk di HP saya. Saya lihat tidak ada namanya atau dari nomor baru. Tapi ini masih pagi, bisa saja itu adalah telepon penting. Jadi saya pun menjawab panggilan itu.

"Halo. Assalamu'alaikum."

 Tidak ada jawaban.

"Halo. Assalamu'alaikum."

Saya lalu mendengar suara laki-laki yang seperti sedang menangis dan berkata,

"Halo. Kak, ada ka' di kantor polisi."

Dengan kening berkerut saya balik bertanya karena suara itu bukan suara adik saya.

"Ini dengan siapa?"

"Na tangkap ka' polisi", katanya sambil menangis.

"Siapa ini kah?", tanya saya lagi.

"Hiks. Na tangkap ka' polisi", katanya lagi.

"Siapa ini?", saya mulai bingung.

Lalu, saya mendengar suara lain yang terdengar menghardik lelaki yang mengaku adik saya tersebut. Kemudian ia mengambil alih pembicaraan.

"Halo. Selamat pagi, Ibu", katanya.

"Halo, Pak. Selamat pagi", jawab saya.

"Ini dari kepolisian, Bu. Apakah Ibu punya kakak atau adik laki-laki?"

"Iya, Pak. Ada", jawab saya.

"Begini Ibu, saat ini saudara Ibu sedang berada di kantor polisi ......."

Mendengar itu, saya langsung bangun dan menuju rumah depan untuk mencari adik saya. Apa yang dikatakan oleh orang yang mengaku polisi tersebut tidak saya dengarkan sampai ia bertanya lagi.

"Halo, Ibu. Ibu punya adik atau kakak laki-laki kan?"

"Iya, Pak", jawab saya mulai jengkel karena merasa ada sesuatu yang tidak beres.

"Jadi, saat ini saudara Ibu sedang berada di kantor polisi ......."

"Siapa namanya, Pak?", saya berusaha memastikan sambil terus berjalan ke rumah depan.

"Ibu punya adik laki-laki kan?"

"Iya, Pak. Siapa namanya?", tanya saya lagi dengan nada ketus.

Tidak ada jawaban dari Pak Polisi tersebut dan saya makin curiga.

Akhirnya, saya sampai di depan kamar adik saya, lalu mengetuknya. Adik ipar saya keluar dan saya pun bertanya di mana suaminya? (adik saya maksudnya). Adik ipar saya lalu berjalan ke kamar yang satunya dan membukanya. Adik saya lagi asyik tidur tertutup selimut.

Alhamdulillah. Dengan refleks jari saya mengakhiri panggilan tersebut, lalu menceritakan kepada adik ipar saya alasan saya mencari suaminya pagi-pagi buta.

Setelah itu, saya kembali ke rumah belakang dengan perasaan tenang sekaligus jengkel karena telepon aneh pagi-pagi.

Saya tunggu panggilan berikutnya, tidak ada juga. Hmmm, jangan-jangan penipuan ini?

Harusnya, orang yang mengaku adik saya itu atau si Pak Polisinya menelpon kembali kalau ia memang benar. Buktinya, tidak ada panggilan lagi. Berarti memang telpon dari orang yang berniat jahat nih.

Untungnya saya langsung mencari tahu keberadaan adik saya. Seandainya adik saya tidak ada di rumah, saya pasti akan benar-benar berpikir bahwa adik saya ditangkap polisi.

Yang punya saudara banyak dan tinggal berbeda tempat harus hati-hati nih. Kita tidak bisa langsung percaya bila ada telpon yang memberitahukan bahwa saudara kita lagi di kantor polisi atau di rumah sakit.

Kita harus mencoba menghubungi nomor telpon saudara kita itu untuk memastikan kebenarannya. Jangan sampai kita panik duluan karena berita yang tidak benar adanya.

Demikian cerita yang bisa saya tuliskan hari ini, semoga bermanfaat.

Komentar


  1. Sepertinya si penipu sdh mulai tersudut, krn mbak nanya tentang nama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai...
      Kang Nata darimana aja nih? Kok baru muncul?
      Asik Pedia dicuekin gitu?

      Kang Nata sehat kan?

      Hapus
    2. Ortu saya sedang sakit Mbak, jd blm bisa fokus ngblog.

      Hapus
    3. Ya Allah, masuk rumah sakit lagi, Kang? Jadi sedih. Masih sakit yang tempo hari itu ya, Kang?
      Yang sabar dan kuat ya, Kang. Semoga beliau segera diberi kesembuhan. Aamiin ya Rabb.

      Hapus
    4. Iya.Mbak.dan sekarang dirawati dirumah, Mohon doanya untuk kesembuhan Ayah saya Mbak.

      Mksih supportnya mbak. :)

      Hapus
    5. Syukurlah.

      Semoga beliau lekas sembuh dan Kang Nata tetap sabar dan kuat merawat beliau. Aamiin ya Rabb.

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung dan membaca tulisan di Sitti Taslimah.

Posting Populer

Nyamannya Naik Go-Car di Makassar

Sudah seminggu lebih di Makassar dan hampir tiap hari bolak-balik ke RS. Unhas. Untungnya ada Go-Car sehingga perjalanan ke RS. Unhas menjadi lebih nyaman dan lebih murah.

Surah Al-Baqarah Ayat 18

Ada apa sih dengan surah Al-Baqarah ayat 18? Kok tumben ya judul tulisanku kali ini jadi islami banget? Mimpi apa aku semalam? Hehehe.... 😄😁😀

Ekstrak Ikan Gabus

Di kampungku, semua orang yang habis operasi disarankan makan ikan gabus, yang dalam bahasa Mandar disebut Be'do'. Hal itupun terjadi padaku sehabis operasi yang pertama Januari 2016 lalu. Mengapa harus ikan gabus? Karena dengan makan ikan gabus, luka operasi kita bisa lekas sembuh.