Langsung ke konten utama

Kehilangan

Si Belang

Aku kehilangan lagi untuk yang kesekian kalinya. Kali ini (beberapa saat yang lalu) aku kehilangan anak kucing yang mirip si Belang (Ballang dalam bahasa Mandar).

Sewaktu berada di Makassar, aku dapat kabar bahwa si Belang ditabrak truk dan mati. Yang mengubur kucing itu katanya tetangga depan rumah.

Waktu itu aku tidak begitu sedih. Mungkin karena aku tidak melihatnya dengan kedua mataku sendiri. Tapi, tadi waktu melihat si anak kucing terbaring lemah tak berdaya dan kakakku yang baik hati berusaha memberinya minum, aku teringat si Belang dan seketika merasa sedih.

Meskipun aku baru tinggal di kampung lagi dan belum terlalu akrab dengannya, aku tetap bersedih saat kehilangan kucing itu. Namun, aku harus ikhlas melepasnya. Mungkin memang ini jalan yang terbaik.

Kucing belang yang imut. Mohon maafkan keponakan gantengku yang telah memandikanmu sehingga engkau jadi kedinginan dan harus menghembuskan napas terakhir.

Ia begitu menyayangimu. Ketika kamu terjatuh ke dalam got dan badanmu jadi kotor, ia memandikanmu (entah bagaimana caranya memandikanmu?). Dia hanya anak kecil yang belum banyak tahu tentang ini dan itu.

Selamat jalan kucing yang imut. Sampaikan salam sayangku pada si Belang ya!

Komentar

Posting Populer

Angka Cantik (3)

Jumat, 2 Februari 2018 lalu aku dapat angka cantik pesanan mas Hujan Bulan Juni, yaitu 11.11. Tapi sebenarnya ada unsur kesengajaan di dalamnya, makanya aku anggap itu tidak berhasil.

Milo dan Kenangan

Beberapa malam yang lalu, saat aku nonton TV sambil makan Milo, aku dapat ide untuk menulis tentang Milo di sini. Makanya jadi deh tulisan tentang Milo dan Kenangan ini.

Oktabumin

Semalam, ketika lagi nungguin sinetron kesukaanku tayang, Catatan Harian Aisha di RCTI, ada orang yang ketuk-ketuk pagar dengan gembok. Aku pun keluar melihat siapa yang datang. Ternyata kurir JNE yang ngantar paket untukku.