Langsung ke konten utama

Milo dan Kenangan


Beberapa malam yang lalu, saat aku nonton TV sambil makan Milo, aku dapat ide untuk menulis tentang Milo di sini. Makanya jadi deh tulisan tentang Milo dan Kenangan ini.

Sejak kecil sampai setua sekarang, aku sukkaaaaaaa banget makan Milo, bukan meminumnya. Menurutku rasanya lebih enak ketika dimakan daripada dibuat minuman.

Dulu, ketika kami dapat oleh-oleh Milo dari tetangga yang baru pulang dari Malaysia (orang di kampungku banyak yang merantau ke sana), Ibu selalu menyimpan Milo tersebut dalam lemari supaya Milonya tidak cepat habis.

Saat Ibu dan Ayah tidur siang, aku juga disuruh tidur siang tapi tak bisa tidur karena ingin makan Milo. Aku lalu pergi ke dapur dengan langkah yang begitu perlahan dan mengendap-endap menuju lemari tempat Milo disimpan.

Aku buka lemari dengan sangat perlahan agar Ibu dan Ayah tidak mendengarnya, lalu aku mengambil sendok untuk membuka kaleng Milo kemudian mengambil Milo satu sendok dan segera kuluncurkan ke dalam mulutku.

Setelah itu, aku tutup kembali kaleng Milo dan pintu lemari secara perlahan. Kembali berjalan mengendap-endap menuju kamarku dan merebahkan tubuhku di tempat tidur. Aman. Hehehe...

Komentar

  1. Nanti dapat hadiah dari perusahaan milo gan! Hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau... Mau...
      Saya mau hadiah Milo yang banyak. Hehehe

      Hapus
  2. karena sudah ikut mempromosikan milo ini

    BalasHapus
  3. hahahaha..... generasi Milo yach Mbak, pantesan pintar dan jenaka, hehehe.

    Kalau saya sich waktu kecil pengemar SGM mbak, klu milo bukannya ngk mau, tapi ngk ada stoknya. :)

    kebiasaan mbak ngemil Milo terbilang unik, sebab hemat air panas, hehehe.... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Generasi jadul, hehehe

      Baru mau bilang itu, ternyata benar. 😃

      Wakakaka...., saya memang bukan orang yang suka ngopi atau ngeteh. Waktu kecil, kalau tak ada Milo, ya makan kopi campur gula aja. Aneh ya?

      Hapus
  4. Kebiasaan memakan serbuk milo mba ima ternyata menurun pada anak-anak saya, koq bisa ya? Hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, mungkin waktu istri mas lagi hamil suka liat saya makan Milo, mas (Liat dimana juga? Kenal aja baru hari ini). Hehehe...

      Hapus
  5. Mbayangin mbak Cimma mengendap2 demi mendapatkan sesuap milo. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh, ada yang memanggilku Cimma, hihihi

      Berjalan mengendap-endap seperti itu sambil sesekali menengok ke belakang adalah sesuatu, mas Adi. Hehehe

      Hapus
  6. Tos dulu mbak tossss.. Ku juga smpe skrg masih nyusu milo. Hahaha

    BalasHapus
  7. Waahh!! Mbak ima penggemar Milo sashet toh... Yaa! selama itu bisa membuatmu sehat noproblem sih ...Heeeheee!!,😂😂

    Jadi pengin makan eeehhh!! Maksudku Minum Milo...😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari yang kalengan, kotak ataupun yang sachet, semuanya saya suka, mas Satria. Ini kebetulan aja adanya yang sachet, jadi foto yang itu aja.

      Mas Satria cobain deh makan Milo dan rasakan enaknya. Hehehe....

      Hapus
  8. Udah lama nggak minum milo nih..he
    Jadi pengen lagi..
    Memang sih ini minuman legend banget, sampe saat ini masih trend ya, dan dari milolah ide tulisan muncul ya, Teh.
    Terkadang ide menulis itu memang lahir dari hal terdekat kita..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sini, Ndi. Saya masih punya banyak kok, nanti saya buatkan. Hehehe...

      Benar, Ndi. Padahal sebelumnya suka susah cari ide buat menulis. Ternyata setelah sering ke Diary Mahasiswa dan blog lain, saya dapat banyak inspirasi.

      ".... Meskipun kegiatan sehari-hari, usahakan menginspirasi."

      Paling sukkkaaa sama kalimat itu. Meskipun tulisan saya masih jauh dari itu.

      Hapus
    2. Serius.. Ah, jauh, Teh :D
      Mana tak tahu alamatnya, nanti nyasar gimana..haha

      Oh yah, alhamdulilah kalau begitu. Memang begitu ide selalu ada di sekitar kita, hanya saja terkadang kitanya yang nggak sadar.

      Makannya kalau lagi penat kita butuh sesekali refresing, refresing nggak melulu harus jalan-jalan keluar, tapi kalau bisa lebih bagus malahan. Misalnya menikmati keindahan alam ciptaan-Nya.

      Tapi kalau nggak bisa juga membaca buku, nonton film atau masak nih. Seperti halnya dapur Ima..hehe
      Good luck untuk blog dapur Imanya ya, Teh. Waktu saya pasang widget fanspage juga sebenarnya mau ditawari ganti template atau nggak? Tapi sekarang sudah, keren kok.

      Dan itu template memang familiar sama saya, terlebih beberapa teman saya juga ada yang menggunakannya.

      Oh, ya, pengen deh teh blog Diary Mahasiswa di follback sama teh Ima..hehe

      Komentar di blog asikpedia mengenai review Diary Mahasiswa (DM) saya pasang di blog diary juga. Maksudnya komentar teh Ima tentang review Diary Mahasiswa.

      Kalau mau lihat bisa di cek di blog Diry Mahasiswa di bagian menu "About Me".

      Oh, kaliamat yang :
      "Meskipun diary usahakan berbagi,
      meskipun kegiatan sehari-hari,
      usahakan menginspirasi" ya.

      Memang saya rasa begitu, setiap yang kita tulis tentu memiliki pembacanya tersendiri, begitu juga dengan kegiatan sehari-hari di rumah. Bisa juga dibikin cerita, dan dijadikan tulisan di blog. Dan usahakan menginspirasi.

      Tapi saya rasa udah cukup menginspirasi dengan bisa memanfaatkannya kegiatan sehari-hari jadi untaian kata untuk di publis di blog.

      Seperti halnya dulu waktu saya pertama nulis diary dalam buku. Dari kegiatan sehari-hari dan itu aktiftias dari bangun hingga tidur lagi..hehe

      Itu dulu aja, Teh. Di tunggu follbacknya..hehe
      Nanti saya main lagi di postingan lainnya.

      Hapus
    3. Udah kok, Ndi. Udah dari sejak awal saya ikuti Diary Mahasiswa. Tadi sempet bingung diminta follback. Makanya saya cek lagi barusan dan ada. Tapi emang belum pernah buka About Me.

      Hapus
    4. Huaaaaaaaa....
      Si Andi bukan hanya suka menulis artikel panjang, tapi juga suka menulis komentar panjang. Saya sampai bingung mau balasnya gimana.

      Lanjut di WA aja ya....

      Hapus
    5. Siyap di tunggu di WA aja :D
      Jangan bingung, Teh. hehe

      Nggak tahu nih, selagi disediakan kolom komentar, suka jail ini tangan, udah kayak tempat posting aja..wkwk

      Hapus
    6. Haha...
      Nggak di komentar, di WA, Andi sama aja. Bikin saya bingung mau jawab yang mana dulu. Mana cepet amat lagi ngetiknya eh salah, saya yang terlalu lelet. Hehehe

      Hapus
  9. sampai sekarang saya g suka minum milo di sedu, saya lebih suka langsung q makan dalam bentuk bubuk... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, sama dong kita.
      Emang paling enak tuh makan Milo bukan minum Milo.
      Tos dulu ah.

      Hapus
  10. TERNYATA BU IMAH MANTAN PENCURI MILO..... hahhahah...

    saya mah jarang menikmati milo...

    apalagi masa kecill... susu kalaeng bendera aja jarang banget........

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh... Eh..., yang manggil Ibu ada di sini juga. Pernah jadi murid saya ya? Tadi saya cek, nggak kenal orangnya. Berarti sengaja panggil Ibu nih?

      Saya masih muda loh! Masih 17 tahun tambah 16 tahun, hehehe.
      Jadi jangan panggil Ibu. OK???

      Iya, mantan pencuri Milo bukan pencuri hati. Hihihi...

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung dan membaca tulisan di Sitti Taslimah.

Posting Populer

Nyamannya Naik Go-Car di Makassar

Sudah seminggu lebih di Makassar dan hampir tiap hari bolak-balik ke RS. Unhas. Untungnya ada Go-Car sehingga perjalanan ke RS. Unhas menjadi lebih nyaman dan lebih murah.

Surah Al-Baqarah Ayat 18

Ada apa sih dengan surah Al-Baqarah ayat 18? Kok tumben ya judul tulisanku kali ini jadi islami banget? Mimpi apa aku semalam? Hehehe.... 😄😁😀

Ekstrak Ikan Gabus

Di kampungku, semua orang yang habis operasi disarankan makan ikan gabus, yang dalam bahasa Mandar disebut Be'do'. Hal itupun terjadi padaku sehabis operasi yang pertama Januari 2016 lalu. Mengapa harus ikan gabus? Karena dengan makan ikan gabus, luka operasi kita bisa lekas sembuh.